SOSIALISASI DAN PELATIHAN ALQURAN BAGI LANSIA
kecamatan sungai limau mengadakan sosialisasi baca tulis alquran kepada lansia dalam kegiatan ini melinbatakan kepala kantor urusan agama, penyuluh agama, upt, wali nagari serta unsur alim ulama dan niniak mamak, pada kesempatan kali ini camat sungai limau bapak arlis. S.Sos berpesan agar jangan berhenti untuk belajar dalam membaca alquran , hal ini menjadi catatan oleh camat sungai limau banyaknya lansia maupun pelajar yang tidak pandai baca tulis alqur'an
Banyak faktor yang melatarbelakangi diadakannya Kurikulum Baca Tulis Quran (BTQ) ini, diantaranya adalah kurangnya waktu tatap muka jam pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya baca tulis Al-Quran di sekolah-sekolah Kota Gorontalo. Dari sanalah Kurikulum Baca Tulis Quran (BTQ) ini lahir. Selain itu, kemampuan membaca dan menulis Al-Quran merupaka sebuah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa-siswi yang beragama Islam. Karena adanya sekolah yang menggunakan sarana baca tulis Al-Quran yang menjadikan syarat dalam PSB (Penerimaan Siswa Baru).
Tapi pada dasarnya Kurikulum Baca Tulis Quran (BTQ) merupaka sebuah produk dari adanya otonomi daerah yang terjadi saat ini. Bukan hanya di bidang ekonomi yang ditonjolkan, namun dunia pendidikan juga harus digalangkan supaya terciptanya kesejahteraan masyarakat dan tercapainya kehidupan bangsa yang cerdas sesuai dengan tujuan pendidikan pada Pembukaan UU 1945. Itulah phenomena yang terjadi di Kota Gorontalo yang sudah mengalami kemajuan di bidang pendidikan. Dan dengan adanya pembaharuan di bidang pendidikan khususnya yang terkaie dengan kurikulum secara tidak langsung ini menjadi tugas kita sebagai mahasiswa untuk mencari tahu kekurangan atau kelebihan serta hambatan-hambatan dalam Kurikulum Baca Tulis Quran (BTQ).